Miopi atau rabun jauh merupakan kelainan yang disebabkan karena bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu bulat, sehingga benda/objek yang jaraknya jauh akan jatuh/difokuskan ke depan retina.
Untuk dapat melihat secara normal, penderita miopi membutuhkan kacamata berlensa cekung (negatif). Lensa cekung menyebarkan cahaya agar bayangan bisa terfokus tepat di retina.
2. Hipermetropi
Hipermetropi atau disebut juga rabun dekat, merupakan kebalikan dari miopi. Kelainan ini disebabkan karena bola mata terlalu pendek/kecil atau lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina. Untuk dapat melihat secara normal, penderita hipermetropi membutuhkan kacamata berlensa cembung (positif). Lensa cembung mempersempit berkas cahaya sehingga bayangan benda yang dekat jatuh tepat pada retina.
3. Presbiopi
Presbiopi atau disebut juga mata tua, terjadi seiring dengan proses penuaan. Pada umumnya kelainan ini terjadi pada orang-orang yang berusia di atas 45 tahun. Karena faktor usia, elastisitas lensa mata semakin berkurang sehingga menjadi cukup kaku dan daya akomodasinya pun berkurang.
Untuk menolong penderita, bisa digunakan kacamata berlensa rangkap (bifokal) yang terdiri atas lensa negatif dan lensa positif.
4. Astigmatis
Astigmatis merupakan kelainan yang terjadi karena kornea mata memiliki kecembungan yang tidak merata sehingga berkas cahaya yang masuk ke mata tidak merata pembiasannya.
Penderita astigmatis daat dibantu dengan kacamata berlensa silindris (memiliki beberapa fokus), yaitu kacamata yang diasah secara khusus sehingga dapat mengimbangi ketidakmerataan itu.
5. Kebutaan
Cedera dan penyakit pada mata bisa mempengaruhi penglihatan.
Kejernihan penglihatan disebut ketajaman visuil, yang berkisar dari penglihatan penuh sampai ke tanpa penglihatan. Jika ketajaman menurun, maka penglihatan menjadi kabur. Ketajaman penglihatan biasanya diukur dengan skala yang membandingkan penglihatan seseorang pada jarak 20 kaki dengan seseorang yang memiliki ketajaman penuh.
Visuil 20/20 artinya seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki dengan ketajaman penuh; sedangkan visuil 20/200 artinya seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki, yang oleh orang dengan ketajaman penuh benda tersebut terlihat pada jarak 200 kaki. Secara teoritis, kebutaan terjadi jika ketajaman penglihatan lebih buruk dari 20/200 meskipun telah dibantu dengan kaca mata maupun lensa kontak.
ü Penyebab kebutaan
Kebutaan bisa terjadi karena berbagai alasan:
- cahaya tidak dapat mencapai retina
- cahaya tidak terfokus sebagaimana mestinya pada retina
- retina tidak dapat merasakan cahaya secara normal
- kelainan penghantaran gelombang saraf dari retina ke otak
- otak tidak dapat menterjemahkan informasi yang dikirim oleh mata.
Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kebutaan:
ü Katarak
Katarak adalah kelainan pada mata yang diakibatkan karena adanya pengapuran pada lensa mata. Katarak hanya bisa dihilangkan dengan jalan operasi.
ü Buta Warna
Buta warna diyakini berhubungan dengan kurangnya sel-sel kerucut tertentu pada retina, misalnya buta warna merah dan hijau yang disebabkan karena tidak adanya sel-sel kerucut merah dan hijau pada retina.
ü Rabun Senja
Rabun senja merupakan kelainan pada mata yang disebabkan karena kurangnya pigmen rodopsin yang berguna untuk pengelihatan pada saat cahaya redup. Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan vitamin A yang merupakan bagian dari pigmen rodopsin.
ü Glaukoma
Glaukoma adalah munculnya lingkaran hijau pada iris karena tekanan di dalam mata meningkat. Penyakit ini hanya dapat disembuhkan dengan operasi.
Klik disini untuk melihat animasi kelainan pada mata (cacat mata)
gimana kalo yg juling???
BalasHapusthanks Sis sangat membantu postingannya..
BalasHapus